• Hayden Lynggaard posted an update 1 year, 10 months ago

    Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya. 2002. Multilingual berarti seni bertujuan mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri melalui bahasa rupa, bunyi, gerak, dan perpaduannya. Berikut pengertian pendidikan menurut tinjauan etimologis dan tinjauan terminologis : 1. Tinjauan etimologis Istilah asing yang biasa dipakai unuk memaknai kata pendidikan adalah ; padagogie (bahasa yunani) dan education (bahasa latin). Pendidikan Kewarganegaraan (civics education) di dunia diperkenalkan pada tahun 1790 di Amerika Serikat dalam upaya membentuk warga negara yang baik. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Di dalam berjalannya proses pendidikan, anak mesti dipandang sebagai subyek aktif dan ditempatkan pada posisinya sebagai anak, yakni manusia muda yang berusaha menuju kepada kepenuhan dirinya secara utuh. Keduanya merupakan bentuk sekolah yang sama-sama mendidik anak usia sekolah dasar, yang membedakan adalah pada segi pengelolaannya. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-scita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.

    Watak kewarganegaraan berkembang secara perlahan sebagai akibat dari apa yang telah dipelajari dan dialami seorang warga negara di rumah, sekolah, komunitas, dan organisasi-organisasi civil society. Jadi, nilai-nilai pendidikan harus berperan secara proaktif untuk memasuki semua bidang yang berkembang dalam masyarakat sejalan dengan era globalisasi yang semakin cepat serta memberikan pengaruh yang besar. 4. Teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik jika disertai dengan kemampuan memanfaatkannya. Segala sumber daya yang berhubungan dengan guru, keuangan dan sarana-prasarana pengelolaannya merupakan tanggung jawab pemerintah. Namun dalam rangka pembinaan dan pengembangan, sekolah swasta mendapat bantuan teknis, tenaga SDM, subsidi dana dan sumber daya lainnya yang berasal dari pemerintah. Mangunwijaya yang lainnya untuk mendalami secara khusus persoalan yang saya angkat dalam karya tulis ini. Evaluasi yang dilakukan masih menggunakan metode klasikal (secara kelas). Di mana untuk sampai pada belajar sejati ini harus didukung dengan suasana hati yang merdeka dalam belajar. Dengan memperhatikan visi, misi, dan tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, maka karakteristik mata pelajaran ini ditandai dengan penekanan pada dimensi watak, karakter, sikap dan potensi lain yang bersifat afektif. Kedua, guru yang sejati ialah guru yang bukan hanya sekadar mengajar melainkan mendidik.

    Sebagai contoh dalam aktivitas pendidikan adalah faktor-faktor yang menjadi pemicu biaya yang diantaranya jumlah jam mengajar guru, media pengajaran, buku teks yang digunakan, dan sifat pendukung yang sifatnya temporer. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa “jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah jenis pendidikan formal untuk peserta didik usia 7 sampai 18 tahun dan merupakan persyaratan dasar bagi pendidikan yang lebih ti nggi”. Isi civics banyak membahas tentang sejarah nasional, Undang-Undang Dasar 1945, pidato politik kenegaraan terutama diarahkan untuk “nation and character building” bangsa Indonesia. 3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. • Dengan berlakunya Undang-Undang No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menggariskan adanya Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai bahan kajian wajib kurikulum semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Pasal 39). Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 1994 mengakomodasikan misi baru pendidikan dengan memperkenalkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pendidikan di sekolah dasar dimaksudkan untuk memberi bekal kemapuan dasar kepada anak didik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bermanfaat bagi dirinya sesuai dengan tingkat perkembangannya, dan mempersiapkan mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah menengah pertama SMP.” Dari kedua pendapat tentang sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan yang diperuntukkan untuk anak usia 6-12 tahun agar anak memiliki kemampuan dasar, pengetahuan dan keterampilan sebagai tahap awal untuk melanjutkan ke pendidikan selanjutnya.

    Dear Pengunjung, Rumah Belajar Adawiyah adalah rumah online kedua saya. Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapatmempengaruhi,mengajak,menuntun, menggerakan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu, selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaiansuatu maksud atau tujuan tertentu. • Sejarah pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dimulai pada tahun 1957 saat pemerintahan Presiden Soekarno yang dikenal dengan istilah civics. Dengan demikian diperlukan suatu pedoman penilaian yang memberikan fokus perhatian pada hal-hal sebagai berikut. • Selanjutnya nama pendidikan kewarganegaraan diubah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang berisikan materi Pancasila yang menjadi mata pelajaran wajib untuk SD, SMP, SMA, SPG dan Sekolah Kejuruan. • Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) resmi masuk dalam kurikulum sekolah pada tahun 1968. Saat terjadi pergantian tahun ajaran yang pada awalnya Januari-Desember dan diubah menjadi Juli-Juni pada tahun 1975. Metode pembelajaran PKN sudah tidak indoktrinasi lagi. Saya mengumpulkan data-data dari sumber-sumber yang saya peroleh dari buku-buku sumber bacaan, baik media cetak maupun elektronik, dari bentuk buku sampai pada artikel-artikel, majalah dan surat kabar yang tentu tema-temanya berkaitan dengan pendalaman yang saya angkat dalam tulisan ini. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang mejadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.