-
Kejser Esbensen posted an update 2 years, 5 months ago
Berkata terkait diagnosis teknikal pastinya tidak terlepas dari diagram (chart) yang dipakai untuk menyaksikan gerakan harga di pasar. Pemanfaatan chart ini penting untuk memonitor gerakan harga dari pelbagai asset di pasar keuangan. Dari chart/ diagram ini menjadi memperingan trader buat membaca dan mengerti skema – skema gerakan harga yang terjadi awal mulanya, lalu membikin diagnosis berkaitan gerakan harga yang bakal berlangsung di hari depan.
Chart sesungguhnya pula adalah salah satunya sinyal trading. Di mana chart ini merekam tapak jejak harga waktu ini serta harga waktu silam, dan divisualisasikan di dalam wujud chart (diagram) yang terdiri dari 2 variable. Dalam trading saham dan trading forex, ke-2 variable diagram itu berupa waktu (timeframe) serta harga (price).
Waktu (timeframe), sebagai grup jam yang dipakai buat tentukan kisaran waktu penilaian harga di pasar. Timeframe sendiri terdiri jadi 9 sisi :
M1 = 1 menit
M5 = 5 menit
M15 = 15 menit
H1 = 1 jam
H4 = 4 jam
D1 = satu hari
W1 = satu minggu
MN = 1 bulan
Nach dalam mengkaji pasar, trader dapat menyelaraskan timeframe-nya sesuai sama kepentingan tradingnya. Orang trader scalper umumnya memakai timeframe M1 atau M5, sedang swing trader lebih suka memanfaatkan timeframe hours dan daily (H4 serta D1). Dan pastinya di trader yang main di waktu panjang akan memakai timeframe daily serta weekly.
Tipe Diagram Yang Dipakai Trader
Di artikel lalu, diperjelas kalau ada banyak model diagram yang dipakai oleh trader saat membaca tren di pasar. Di sini kita bakal terangkan lebih terperinci kembali tentang macam – model diagram itu.
Line Chart/ Diagram Garis
Sebagai satu diantara model diagram (chart) yang menghadirkan data sejarah harga dari satu asset dengan penampakan visual berbentuk garis. Line chart mengaitkan harga penutupan dan harga pembukaan dari tiap satu fase timeframe. Type diagram ini adalah yang amat simple antara tipe diagram yang lain. Lantaran line chart cuma mempercayakan info closing price menjadi rujukan penciptaan diagram.
Walau mengaitkan di antara open – close, line chart cuma tampilkan rata – rata dari ke-2 nilai harga itu serta menghadirkan sedikit data yang dibutuhkan untuk mengkaji pasar. cara baca grafik trading perihal itu dia sangat sedikit trader yang memakai line chart dalam menganalisis. Line chart cukup kerap dipakai pada trading komoditas seperti minyak gold lantaran bisa menyaring penampilan gerakan harga yang bergerak begitu cepat.
Langkah membaca line chart lantas lumayan sederhana. Apabila line chart naik, mempunyai arti lagi terjadi mode bullish. Line chart yang jadi menurun, bermakna lagi terjadi mode bearish. Jikalau status line chart mencatatr, memiliki arti lagi berlangsung sideways.
Bar Chart
Ketimbang dengan Line Chart, Bar Chart memberi data dan info yang cukup komplet perihal harga pembukaan (open), penutupan (close), harga paling tinggi (high) dan paling rendah (low) pada suatu rentang waktu spesifik. informasi selengkapnya yang dikasihkan tersebut bar chart dimaksud dengan juga OHLC Chart (Open – High – Low – Close).
Dalam bentukannya, ujung atas dari chart ini sebagai harga paling tinggi yang pernah sempat ditradingkan dalam periode waktu tersendiri, serta ujung bawahnya merupakan harga sangat rendahnya. Garis vertikalnya sebagai rata-rata harga dalam kurun waktu tersendiri, dan garis horizontal kecil sisi kiri yakni harga open dan kanan harga closenya.
Secara simpelnya, bar chart itu tak banyak memiliki teori yang susah dalam pemakaiannya. Trader kebanyakan cuma memandang status paling tinggi dan terpaling rendah pada pasar untuk memperoleh keuntungan. Bar chart cukup populer dipakai dilapisan trader Amerika, diperbandingkan dengan trader – trader Asia yang cenderung menunjuk Candlestick Chart dalam menganalisis pasar.
Candlestick Chart
Yakni macam diagram yang terpopuler pemakaianya oleh trader. Beberapa trader baik pada trading saham ataupun trading forex gunakan chart ini untuk mengkaji pasar keuangannya. Data dan data yang dikasihkan oleh chart sama selengkapnya sama seperti yang diberi oleh bar chart. Akan tetapi betul-betul penampakannya amat berlainan sekali. Candlestick chart berwujud mirip lilin ini memberi info OHLC, dengan wujud sumbu yang terbagi dalam High serta Low, dan tangkai lilin yang sebagai wakil perbedaan harga Open dan Close.
Candlestick chart sangat juga sesuai dipakai oleh trader pemula, lantaran begitu menolong sekali dalam mengkaji pasar. Trader mendapati beberapa keuntungan dengan memanfaatkan candlestick chart, diantaranya ialah :
Candlestick chart gampang dibaca serta infonya komplet
Miliki skema dan pattern berikut nama yang berlainan, maka dari itu gampang dideteksi
Benar-benar baik untuk mengetahui mode yang terjadi di pasar. Baik itu tren naik ke tren turun serta kebalikannya.
Dari ke-3 model diagram di atas, candlestick masih jadi alternatif nomor satu yang dipakai oleh trader. klik untuk baca info yang diberi amat komplet serta tentu saja gampang buat dibaca. Tidak hanya itu candlestick chart bisa membuat skema atau skema – skema yang memberikan indikasi titik balik gerakan harga, maka kerap dipandang sebagai tanda trading berakurasi tinggi.
Trik Membaca serta Mengerti Diagram Harga
Pada keuangan pasar, semua harga dari sebuah asset atau instrumen keuangan dapat bergerak naik, turun ataupun sideways (harga tak bergerak). Lantas bagaimana kita dapat membaca gerakan harga itu lewat suatu diagram? Awalnya, trader mesti mengenali lebih dulu istilah-istilah yang kerap dipakai dalam membaca serta menelaah pasar.
1. Tren : di mana harga bergerak ke arah spesifik, dapat naik atau turun.
2. Kisaran : di mana harga bergerak flat (sideways), tidak ada peningkatan atau pengurangan.
3. Uptrend/ Rally : harga bergerak naik.
4. Downtrend : harga bergerak turun.
Untuk membaca gerakan harga di pasar kita pun memerlukan pemanfaatan timeframe yang cocok, serta samakan dengan type trading yang sedang dilakukan. Sama seperti yang diperjelas di atas, apabila kita merupakan jenis day trader pada trading saham, yang mengerjakan trading atau open position tiap semingu sekali, karenanya kita dapat memakai timeframe media W1 – D1. Seterusnya cari harga paling tinggi serta harga sangat rendah dalam waktu tertentu sesuai timeframe yang ditetapkan. Pakai pula tanda – tanda trading buat menolong studi, seperti sinyal Moving Average atau sinyal Stochastic serta yang lain.
Nach itu dia banyak hal yang sebaiknya kita pahami dan dalami berkaitan diagram atau chart trading. Bila kita bisa membaca diagram gerakan harga di pasar, jadi selanjutnya akan lebih menjadi ringan buat trader untuk menganalisanya. Maka trader dapat memperkirakan apa yang hendak terjadi pada gerakan harga dikedepannya.